ummusya

Isnin, 2 Mei 2011

khas buat anakku syazwan rahimahullah


tiap kali mendengar 2 buah lagu ini pasti akan mengalir air mata, terutama bila mendengar melalui radio sewaktu dalam kereta.

Menanti Di Barzakh
Album : Halawatul Iman
Munsyid : Far East
http://liriknasyid.com

Ku Merintih, Aku Menangis,
Ku Meratap, Aku Mengharap,
Ku Meminta Dihidupkan Semula,
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata,

Perjalanan Rohku,
Melengkapi Sebuah Kembara,
Singgah Di Rahim Bonda,
Sebelum Menjejak Ke Dunia,
Menanti Di Barzakh,
Sebelum Berangkat Ke Mahsyar,
Diperhitung Amalan,
Penentu Syurga Atau Sebaliknya,

Tanah Yang Basah Berwarna Merah,
Semerah Mawar Dan Juga Rindu,
7 Langkah Pun Baru Berlalu,
Seusai Talkin Penanda Syahdu,
Tenang Dan Damai Di Pusaraku,
Nisan Batu Menjadi Tugu,
Namun Tak Siapa Pun Tahu Resah Penantianku,

Terbangkitnya Aku Dari Sebuah Kematian,
Seakan Ku Dengari,
Tangis Mereka Yang Ku Tinggalkan,
Kehidupan Disini Bukan Suatu Khayalan x2
Tetapi Ia Sebenar Kejadian x2

Kembali Oh Kembli,
Kembalilah Kedalam Diri,
Sendirian Sendiri,
Sendiri Bertemankan Sepi,
Hanya Kain Putih Yang Membaluti Tubuhku,
Terbujur Dan Kaku,
Jasad Terbujur Didalam Keranda Kayu,

Ajal Yang Datang Dibuka Pintu ,
Tiada Siapa Yang Memberi Tahu,
Tiada Siapa Pun Dapat Hindari,
Tiada Siapa Yang Terkecuali,
Lemah Jemari Nafas Terhenti,
Tidak Tergambar Sakitnya Mati,
Cukup sekali tak sanggup Untuk ku Mengulangi,

Jantung Berdenyut Kencang,
Menantikan Malaikat Datang,
Menggigil Ketakutan Gelap Pekat Dipandangan,
Selama Ini Diceritakan
Kini Aku Merasakan
Dialam Barzakh Jasad Dikebumikan

Ku Merintih, Aku Menangis,
Ku Meratap, Aku Mengharap,
Ku Meminta Dihidupkan Semula,
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata,



Sekuntum Kamboja Yang Gugur
Album : Kalimah Cinta
Munsyid : Hijjaz
http://liriknasyid.com

Biar luput dari pandangan
Tidak pupus di dalam ingatan
Kehilangan sebutir bintang di persada seni
Menjadi skenangan

Terukir senyuman manismu
Tergambar senda gurauanmu
Tuhan lebih menyayangimu
Menjemputmu pergi terlebih dahulu

Bersemadi jasadmu yang kaku
Diiringi gerimis yang sendu
Airmata tak terbendung lagi
Menangisi perpisahan ini

Sekuntum kemboja yang gugur
Menemani dikau di pusara
Biar detik dan musim berlalu
Hingga kini tiada pengganti

Di pagi hari yang mulia
Dikunjungi teman dan saudara
Bersama harapan dan doa
Moga berbahagia di negeri yang baqa


Senilagu: Putra Aiman (Hijjaz Records)
Senikata : ITO Lara (Gurindam Entertainment)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan